Soeharto (alm) menganjurkan menanam cabe di rumah, karena sayur mayur bukan komoditas yang produksi dan distribusinya dikendalikan pemerintah. Faktanya menanam sayur mayur dan bumbu dapur di rumah memang tidak sulit, termasuk di kota padat seperti Jakarta. Sudah banyak yang membuktikan. Salah satunya Menteri Perdagangan Marie Pangestu.
Menurut Sudibyo Karsono, pengelola Parung Farm, sebuah perkebunan hidroponik di Parung, Bogor-Jawa Barat, semua sayur dan buah bisa ditanam secara hidroponik. “Bahkan, tanaman bumbu seperti kunyit dan jahe bisa dihidroponikkan. Hanya, di Indonesia kita masih kesulitan menentukan kelembaban dan kebutuhan airnya karena sifat tanamannya yang khas. Beda dengan Thailand yang sudah punya data akurat soal itu,” katanya.
Pada edisi ini kami sajikan cara bertanam cabai semi hidroponik. Media non-organik (tanpa tanah)-nya hanya diaplikasikan saat proses penyemaian. Untuk proses tumbuh kembang, cabai ditanam di atas kompos+pasir dalam pot. “Akar cabai itu kuat, kebutuhan nutrisinya juga besar. Jadi, kurang maksimal diaplikasikan pada model hidroponik murni yang menggunakan pipa atau talang,” jelasnya.
Benih bisa diperoleh di nursery atau diambil dari biji cabai berwarna merah tua kendati buahnya kelak lebih kecil dibanding bila memakai benih jadi. Tomat juga bisa ditanam dengan sistem ini. Bibitnya dari tomat yang bersih dan tidak keriput. Sebelum disemai, keringkan dulu bijinya. Pada tahap awal tentu saja hasil menanam cabai sendiri di rumah belum maksimal. Tapi, setelah satu dua kali mencoba, selanjutnya akan lebih mudah.
Bahan-bahan yang disiapkan
1. Ambil pupuk dan air. Untuk pupuk cair tiap satu liter air dicampur 5 cc pupuk cair. Untuk pupuk padat perbandingannya 1 liter air:15 gram pupuk.
2. Siapkan gelas. Beri 4 lubang kecil di bawahnya dan 9 lubang kecil di pinggirnya. Isi gelas dengan kompos dan pasir dengan perbandingan 1:1.
3. Isi pot dengan kompos dan pasir dengan perbandingan 1:1.
4. Masukkan arang sekam secukupnya pada wadah plastik (foto wadah berisi arang sekam).
5. Buat beberapa garis di atas arang sekam lalu taburi biji cabai. Jarak antara garis sekitar 2 cm.
6. Setelah biji ditaburi, tutup kembali dengan arang sekam secukupnya, kemudian semprotkan cairan pupuk.
7. Tutup wadah dengan plastik secara rapat untuk menghindari burung pemakan biji dan agar tetap hangat sehingga pertumbuhan benih lebih cepat. Cek pada hari kedua. Jika terlihat mengering, semprotkan lagi pupuk secukupnya.
8. Sekitar 3 minggu sampai 1 bulan akan terlihat 3–4 daun muncul dan menyundul plastik.
9. Segera pindahkan batang daun ke dalam gelas plastik yang sudah terisi dengan kompos dan pasir dengan perbandingan 1:1 tadi.
10. Taruh gelas plastik di atas wadah plastik. Siram setiap hari dengan cairan pupuk tadi. Jangan sampai wadah kering.
11. Setelah terlihat akar di dalam gelas, pindahkan ke dalam pot dengan hat-hati. Siram setiap hari dengan pupuk. Jika ada hama atau serangga, cukup sapu dengan tangan atau oleskan daun/batang dengan air sabun cuci. Cabai bisa dipanen sekitar empat bulan kemudian.
1 Komentar
Silakan mengomntari.. Bisa di jadikan media untuk berdiskusi..
BalasHapus