Air merupakan komponen penting dalam penanaman hidroponik, mengingat
penghantaran nutrisi bagi tanaman sepenuhnya dilakukan dengan air
sehingga air yang berkualitas sangat penting untuk menunjang
keberhasilan kita. Namun banyak sekali pemikiran yang kadang salah dalam
menentukan air manakah yang terbaik untuk digunakan dalam penanaman
hidroponik.
Berbicara mengenai air akan membawa kita pada suatu cerita yang sangat
panjang, banyak sekali hal yang terkait dengan air baik secara sumber,
perilaku maupun ketersediaan. tetapi saya akan tuliskan sesuai dengan
yang telah saya lakukan akan dapat berbagi dan bermanfaat supaya gak
gagal kaya say.
Sumber air bagi penanaman hidroponik dapat terdiri dari beberapa jenis
antara lain air hujan, air PDAM, air RO, air AC, air sumur. Sebelum
menentukan tentu kita akan selalu bergantung terhadap sumber air yang
paling mudah kita temukan, namun ada beberapa hal yang harus kita pahami
dalam memilih jenis air bagai usaha kecil kita.
Sebelum kita memilih jenis air ada baiknya kita mengetahui apa saja
komponen di dalam air baku yang perlu kita ketahui, tanpa ini sulit
untuk mengerti.
Air baku mengandung garam – garaman secara alaminya dan mengandung
patogen penyakit. Untuk garam mineralnya dapat kita ketahui dengan
melakukan tes menggunakan TDS meter, setiap jenis air baku yang saya
sebutkan di atas memiliki kadar mineral yang berbeda. Air hujan di
daerah saya memiliki nilai TDS sekitar 40 PPM, air PDAM sekitar 147 PPM,
air RO biasanya dibawah 40 PPM, air AC sekitar 60 PPM dan air sumur
bervariasi sesuai daerah sumurnya.
Air dalam hidroponik tidak selalu harus menggunakan TDS 0 karena hal ini
sangat sulit di dapat jika mampu pun akan sangat mahal biayanya dan
tidak efisien bahkan air isi ulang ditempat saya saja memiliki TDS lebih
dari 100 ! sepertinya filternya gak pernah diganti.
TDS adalah Total Disolved Solid = jumlah total garam terlarut. ya
walaupun terasa tawar air kita tetapi di dalamnya sudah terdapat garam –
garam mineral. Hal inilah yang membuat air dapat berbahaya bila bertemu
dengan listrik! semakin tinggi nilai TDS maka air itu semakin baik
menghantar listrik.
Ramuan atau formula pupuk hidroponik di desain menggunakan air dengan
TDS 0 ! selalu ingat ya sobat, sehingga bila kita melarutkan pekatan
pupuk sebaiknya menggunakan air RO ( reverse osmosis ) agar larutan
pupuk kita maksimal, jika kita menggunakan air PDAM misalnya, maka harus
mengetahui unsur mineral apa saja dalam air PDAM tersebut sehingga kita
mengetahui ada beberapa jenis mineral yang perbandingannya berlebih di
larutan nutrisi kita.
Air hujan
Air hujan adalah jenis air baku yang baik dengan nilai TDS kecil, namun
mendapatkan air hujan secara kontinyu merupakan tantangan lain. Tentunya
harus di siapkan penampungan yang besar yang banyak untuk memperoleh
air hujan yang belum pasti kapan datangnya.
Tetapi ingat, kualitas air hujan akan bergantung pada daerah sekitar
kita, air hujan di daerah padat industri akan sangat berbeda kualitasnya
dengan air hujan yang berada di daerah pegunungan.
Air RO ( reverse osmosis )
Air RO adalah air yang sangat baik tetapi tidak wajib mengingat biaya
prosesnya sangat mahal, hal ini akan berkaitan dengan media filter
seperti pada air isi ulang kita, sobat harus mengerti mengenai jenis
filter air, bahan filter air, karbon aktif, ada karbon blok, kemudian
ada resin kation, resin anion. Jenis – jenis pasir, ada silika,
manganesse, zinc, pompa RO yang semuanya menuntut biaya tambahan yang
besar.
Namun yang mendasar pada sistem pengolahan air RO adalah kecilnya volume
air yang bisa diproduksi ! Saya juga sempat pusing dengan air RO,
inginnya sih pakai…tetapi biayanya gak nanggung. Hal inilah yang membuat
saya memutar otak gimana supaya bisa memperoleh air bagus yang murah.
Air AC
Air AC juga dikenal baik dalam penggunaan hidroponik tapi untuk skala
kecil, perhatikan juga dalam air AC ada mineral tembaga tambahan yang
berasal dari pipa AC, cermati ini. Untuk hobis air AC dapatlah
digunakan mengingat volume air kecil sekali.
Air PDAM atau ATB ditempat saya
Air PDAM adalah air yang baik menurut saya tetapi ada beberapa catatan
kecil menyertainya. Air PDAM adalah air sumur atau air dari sumber mata
air yang telah diolah untuk menghilangkan bakteri penyakit dan jernih,
namun sayangnya perlakuan air PDAM terlalu berlebihan sehingga
menyebabkan banyak bahan berbahaya yang dapat membunuh ikan dan tanaman
kita.
Patogen dalam air PDAM sangat kecil sekali namun bukan itu yang
dipusingkan, yang paling mengganggu adalah penggunaan bahan kimia
penjernih seperti chlorine. Jika air PDAM kita menggunakan chlorine
untuk menghilangkannya cukup mudah, letakkan tempat air di bawah sinar
matahari langsung, dalam 24 jam maka semua kandungan chlorine akan
menguap. ya menguap.
Tidak hanya itu, chlorine saat ini diperusahaan air digunakan dalam
bentuk lain, mengingat chlorine dapat dengan mudah menguap maka hal ini
tidak efektif menurut PDAM, maka digunakanlah senyawa chloramine !
Chloramine adalah gabungan dari chlorine dan Amonia, ikatan antara kedua
zat ini tidak mudah dilepas hanya dengan di jemur dibawah matahari!
Saya sempat bingung mengakalinya namun dengan usaha ada beberapa langkah
yang dapat kita coba, karena saya jg pake air ini pembaca.
Chlorine dalam chloramine tidak mudah menguap karena terikat dengan
amonia maka tambahkanlah sodium thiosulfat dalam takaran kecil saja
perdrumnya, sekitar 5 gramlah… maka ikatan antara keduanya akan terlepas
dan chlorine akan menguap ke udara, yang tertinggal adalah amonia.
Ngakalin amonia mudah, selama PH masih dalam keadaan sedikit asam
ammonia tidak meracuni jadi atur PH nya! Jangan menyaring air dengan
arang biasa menurut saya arang dapat menambah TDS air mungkin karena
bahan dasar arang dari pohon bakau yang berada di laut, bisa jadi
terdapat banyak garam dalam arang yang saya beli.
Di dalam air PDAM juga terdapat mineral yang umumnya adalah Calsium dan
Magnesium, untuk memastikannya perhatikan keran kita, apakah ada noda
putih di bibirnya, jika ada itulah penyebabnya. Dengan mengetahui hal
ini maka walaupun kalsium dan magnesium dibutuhkan kita mengetahui pupuk
yang di jual di pasaran di desain untuk air dengan TDS 0, jika ada
tambahan mineral dari air PDAM, kita tahu formula kita sudah melenceng
perbandingannya, sehingga kalsium dan magnesium dalam pupuk harus di
kurangi untuk mengatasinya.
Air sumur
Air sumur adalah adalah air baku yang baik namun setelah diproses
mengingat banyak terdapat patogen dan juga bahan kimia di dalamnya
terutama besi yang terkesan sebagai noda karat. kalo kita pake air sumur
dan di wastafel ada noda kemerahan, maka itulah zat besi dapat diatasi
dengan filter besi ferrolite. untuk memastikan kualitas air harus di
tes!
Air sumur juga memiliki patogen berbahaya yang dapat menyebabkan layu
pada tanaman seperti fusarium, untuk mengakalinya gunakan yodium sebagai
desinfektan. jadi kita lebih waspada bila menggunakan air sumur, baik
sumur biasa ataupun sumur bor.
0 Komentar