Breaking News

Drip Irigasi atau Irigasi Fertigasi dalam proses bercocok tanam dengan sistem hidroponik

Drip irigrasi sering disebut irigasi tetes atau ada juga yang menyebutnya fertigasi, adalah sebuah sistem penanaman dengan menggunakan tetesan nutrisi yang di atur sedemikian rupa menggunakan sebuah timer listrik untuk mengatur pemberian asupan nutrisi pada tanaman.
Irigasi tetes ini telah lama digunakan umum, biasa disebut dengan hidroponik substrat, yaitu sistim hidroponik yang menggunakan media tanam hanya sebatas penyangga dan tidak menyediakan nutrisi dari media tanam itu sendiri.
Fertigasi dapat diaplikasikan untuk tanaman yang bisa dikatakan sebagai sayuran buah seperti cabai, timun, paprika, tomat dan lainya baik dengan skala hobiis maupun skala besar. Biasanya irigasi tetes diperuntukkan untuk tanaman yang memiliki akar yang besar sehingga kita tidak perlu menggunakan volume air yang banyak untuk menyiramnya sehingga efektifitasnya terjaga, namun kita harus paham dalam memilih jenis tanaman yang dapat dikembangkan dengan irigasi tetes adalah tanaman yang memiliki akar yang tidak sensitif terhadap air yang sedikit berlebih.

Menggunakan sistem hidroponik ini kita dapat menggunakan rumah sebagai pelindung ataupun tidak, hanya saja bila dilakukan diluar maka masalah terhadap hama tanaman harus lebih diperhatikan.Jenis peralatan yang dibutuhkan untuk menggunakan sistem drip irigasi adalah :
  1. Wadah tanaman – bisa menggunakan ember, pot, polybag atau tidak menggunakan wadah juga bisa
  2. Tandon air sesuaikan dengan model sistem irigasi tetesnya
  3. Pompa nutrisi bisa celup atau hisap
  4. Air pump – pompa udara
  5. Timer listrik
  6. Media tanam – pilihlah media tanam yang paling sesuai dengan jenis tanaman yang ingin kita tanam
  7. Sistem pipa – tentukan jenis pipa yang ingin dipakai, jika dalam skala kecil penggunaan pipa PVC dapat dipakai, tetapi jika menanam diluar dengan jumlah relatif banyak lebih baik menggunakan pipa PE yang dikenal tahan dan lebih murah dari PVC.
  8. Gunakan dripper atau penetes – Penggunaan dripper khusus untuk menjaga akar tanaman akar tidak terkena semburan air yang terlalu kencang dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
Wadah tanaman dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan, bila menanam tomat usahakan bentuk wadah agak memanjang karena akar tomat akan tumbuh kesamping, bila menanam cabai pilih bentuk wadah yang berbentuk silinder sesuai dengan akarnya. Menyesuaikan wadah dengan akar sangat membedakan hasil seperti orang bule bilang size is matter.
Tandon air pilih yang sesuai dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan luas penanaman / jumlah batang, dan sudah jelas tandon wajib yang tahan cuaca dan bertutup.
Pompa nutrisi dapat disesuaikan kembali ke luas penanaman, berikan gelembung udara dalam tandon untuk menambah oksigen terlarut. Gunakan timer listrik, sobat bisa memilih apa menggunakan yang mekanis atau digital, pilih yang paling baik.
Sistim pipa terdiri dari 2 jalur, jalur pertama adalah jalur induk dan yang kedua adalah jalur selang saluran menuju ke masing – masing tanaman, selain untuk tanaman besar atau tahunan gunakanlah penetes atau dripper untuk mencegah kerusakan akar, bila menggunakan dripper sediakan filter untuk menyaring larutan nutrisi agar tidak sampai terjadi kemacetan.
Sistim pengairan dalam irigasi tetes terdiri dari dua jenis, pertama sistim sirkulasi dan kedua non sirkulasi. Untuk sistem sirkulasi agak sedikit memerlukan perhatian mengingat air kembali dapat mengandung patogen dari media tanam, biasanya menggunakan strerilisasi ultraviolet untuk membunuh patogen, serta perhatikan besar tandon untuk mengantisipasi curah hujan yang masuk.
Untuk sistim non sirkulasi sisa kelebihan pengairan akan terbuang ketanah dan pastikan hal ini tidak membuat kebun kita menjadi ladang rumput dan gulma.
Tambahan : Saya lupa nulisnya, dalam sistim drip irigasi akan kita temukan sistem flush atau irigasi yang bertujuan untuk membersihkan sisa residu pupuk atau nutrisi yang tidak terpakai yang bila dibiarkan akan membuat ketidakseimbangan nutrisi.
Hal ini penting ! jika sobat tetap mengabaikan hal ini dapat membuat tanaman sobat mengalami pertumbuhan yang kurang sehat, flushing seringkali dilakukan bila menanam tomat atau cabai menggunakan drip irigasi. lakukan pengairan dengan air bersih selama setengah jam untuk membersihkan bagian akar, setelah itu dapatlah dilakukan pengairan aliran pupuk seperti biasa, lakukan paling tidak seminggu sekali tergantung cuaca, makin panas hari maka interval makin cepat, makin mendung bisalah sobat agak nyantai sekitar 10 harilah.

Posting Komentar

0 Komentar