Berkebun melon hidroponik merupakan suatu teknik menanam tanpa
menggunakan media tanah. Jika dibandingkan dengan menanam melon
menggunakan media tanah di polybag atau pot, menanam melon secara
hidroponik jauh lebih mudah dan aman. Alasannya pemeliharaan dan
perawatannya lebih mudah, media tanam hidroponik lebih steril dari
penyakit jamur dan bakteri. Tanaman melon hidroponik juga tidak
memerlukan penyiangan. Menanam melon hidroponik bisa menjadi pilihan
bagi anda yang memiliki hobi berkebun dengan lahan yang terbatas.
Tanaman melon hidroponik juga lebih indah dan eksotis, selain
dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi juga berfungsi sebagai tanaman
hias. Terlebih bagi anda yang tinggal di wilayah perkotaan, dimana media
tanah sulit didapatkan. Melon hidroponik bisa ditanam menggunakan
sistem wick/sistem sumbu, DB System atau Fertigasi System. Satu
kelebihan metode hidroponik adalah menanam tanpa harus menyiram, karena
penyiraman dilakukan sekaligus dengan pemberian nutrisi secara otomatis.
Menanam melon hidroponik sangat cocok bagi anda yang sibuk dan hanya
punya sedikit waktu untuk menyalurkan hobi anda dalam berkebun.
A. Syarat Tumbuh MELON HIDROPONIK
Berkebun melon dengan metode hidroponik sebenarnya sangat mudah dan
tidak sulit. Meskipun terbilang mudah, ada syarat-syarat tertentu agar
tanaman melon hidroponik dapat tumbuh dan berbuah optimal. Satu hal yang
perlu diingat, bahwa hampir semua jenis tanaman, termasuk melon
membutuhkan sinar matahari untuk pertumbuhannya. Tanaman melon
membutuhkan sinar matahari minimal 6 jam dalam satu hari. pH ideal media
tanam melon hidroponik antara 6.0 – 7.0 dengan kepekatan nutrisi hingga
2000 ppm. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang sesuai dengan jenis
tanaman gunakan nutrisi AB Mix khusus untuk melon. Jika terpaksa, bisa
juga menggunakan AB Mix umum untuk tanaman buah.
B. Pemilihan Lokasi Tempat Menanam MELON HIDROPONIK
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa tanaman melon membutuhkan
sinar matahari secara penuh sepanjang hari. Tetapi jika menanam melon
hidroponik dipekarangan rumah yang kadang-kadang kesulitan mencari
lokasi yang tepat, pilihlah tempat yang mendapat sinar matahari pagi
minimal 6 jam. Hindari menempatkan tanaman melon hidroponik pada lokasi
yang terhalang tembok, pohon besar atau rumah tetangga. Tanaman melon
tidak akan tumbuh dan berproduksi dengan baik tanpa sinar matahari.
C. Menyiapkan Pot / Polybag dan Media Tanam
Wadah untuk menanam melon hidroponik sistem fertigasi bisa menggunakan
pot atau polybag. Idealnya agar wadah cukup banyak menampung media
tanam, gunakan pot / polybag yang berdiameter minimal 30 cm. Jika
menggunakan pot/polybag yang terlalu kecil media tanam tidak akan mampu
menampung akar tanaman melon. Media tanam yang digunakan antara lain
cocopeat, arang sekam/sekam bakar, hydroton, atau perlite. Sediakan
media tanam sesuai dengan kebutuhan dan gunakan jenis media tanam yang
paling mudah didapatkan ditempat anda. Masukkan media tanam kedalam
pot/polybag dan susun pada tempat yang diinginkan.
Sistem fertigasi merupakan salah satu sistem hidroponik yang paling
baik karena bisa diaplikasikan untuk menanam hidroponik skala besar
maupun skala kecil. Sistem fertigasi juga bisa diaplikasikan pada banyak
jenis tanaman, terutama tanaman semusim berumur panjang. Kelebihan lain
dari sistem fertigasi adalah kemudahannya memasang instalasi serta
peralatan yang bisa digunakan berulang-ulang. Perlengkapan sistem
fertigasi yang dibutuhkan untuk melon hidroponik antara lain sebagai
berikut ;
1). Tandon nutrisi : adalah wadah untuk menampung larutan nutrisi hidroponik
2). Pompa air : berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi hidroponik dari tandon kemasing-masing pot/polybag melalui selang
3). Timer : berfungsi untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi ketanaman
4). Selang/pipa induk : berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tandon ke selang pembagi
5). Selang pembagi : berfungsi untuk membagi aliran larutan nutrisi dari selang induk kesetiap baris tanaman
6). Selang fertigasi : berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari selang pembagi kepolybag/pot
7). Stick fertigasi : berfungsi untuk mengatur tetesan larutan nutrisi
ke media tanam. Stick fertigasi dipasang pada ujung selang fertigasi dan
ditancapkan kemedia tanam.
8). Nepple : berfungsi untuk menghubungkan/menymbung selang fertigasi dengan selang pembagi
Catatan :
Selang/pipa induk ukurannya lebih besar dari selang pembagi dan
diperlukan jika jumlah tanamannya banyak dengan jumlah barisan polybag
lebih dari 1 baris. Jika hanya menanam 1 baris, selang/pipa bisa
langsung dari pompa kebarisan tanaman. Selang/pipa yang digunakan adalah
selang HDPE khusus untuk fertigasi atau menggunakan pipa PVC.
E. Memasang Instalasi Fertigasi
Setelah pengisian media tanam ke polybag/pot selesai dan perlengkapan
fertigasi sudah lengkap, selanjutnya adalah memasang instalasi. Berikut
ini langkah-langkah memasang instalasi fertigasi :
1). Pertama sekali susun polybag/pot dengan bentuk barisan memanjang.
2). Untuk menghemat penggunaan selang/pipa, polybag disusun 2 baris kiri dan kanan secara zig zag.
3). Selang/pipa diletakkan ditengah-tengah barisan polybag.
4). Letakkan tandon nutrisi pada tempat yang terlindung dari panas matahari.
5). Pasang timer dan pompa, kemudian pompa dihubungkan dengan pipa/selang yang ada ditengah barisan polybag
6). Pasang stick fertigasi pada ujung selang fertigasi.
7). Hubungkan selang fertigasi menggunakan nepple pada pipa/selang induk
8). Tancapkan stick fertigasi pada media tanam
F. Menyiapkan Benih dan Menyemai Benih Melon Hidroponik
Benih melon bisa diperoleh di toko pertanian atau membelinya di toko
online. Jika hanya ingin menanam dalam jumlah sedikit / skala hobi lebih
baik membeli benih di toko online. Penjual online biasanya melayani
pembelian benih eceran yang sesuai dengan kebutuhan. Benih melon
sebenarnya bisa menggunakan benih dari buah melon yang sudah matang,
tetapi kualitasnya kurang baik. Agar tanaman melon yang dihasilkan
sesuai dengan harapan, gunakan benih hibrida yang sudah teruji
kualitasnya. Banyak sekali varietas melon hibrida yang tersedia
dipasaran, pilih sesuai dengan keinginan anda.
Jika benih melon sudah tersedia, segera semai benih melon sebelum
ditanam. Caranya dengan merendam benih melon pada air hangat kuku selama
kurang lebih 2 jam. Bisa ditambahkan beberapa irisan bawang merah pada
air rendaman untuk merangsang perkecambagan. Setelah itu benih
ditiriskan, kemudian benih dibungkus dengan kertas tisu dan disimpan
dalam kantong plastik hitam yang diikat rapat. Letakkan pada tempat yang
hangat, 2 hari kemudian biasanya benih sudah berkecambah.
Siapkan media semai, bisa menggunakan polybag kecil atau tray semai
yang diisi dengan media semai arang sekam atau cocopeat. Lubangi media
semai dan letakkan kecambah pada lubang tersebut dengan hati-hati.
Letakkan pada tempat teduh yang terlindung dari hujan. Setelah tumbuh
kenalkan bibit dengan sinar matahari secara bertahap agar bibit kuat dan
tidak etiolasi. Siram bibit dengan larutan nutrisi hidroponik ppm
rendah (400 ppm) seperlunya. Tujuh atau sepuluh hari kemudian bibit
sudah siap dipindah tanam kepolybag/pot.
G. Menanam Bibit Melon Hidroponik
Bibit melon sudah bisa dipindah tanam kepolybag/pot pada umur 7 – 10
hari setelah semai. Lubangi media tanam sesuai dengan ukuran media
semai. Tanam bibit pada lubang tersebut, satu bibit satu polybag.
Tekan-tekan sedikit media tanam disekitar bibit agar bibit kokoh.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari agar bibit tidak layu atau
stres. Kemudian siram bibit dengan larutan nutrisi hidroponik
secukupnya. Untuk penyiraman ini buat larutan nutrisi hidroponik ppm
rendah, yaitu sekitar 400 – 500 ppm. Keesokan harinya penyiraman yang
sekaligus pemberian nutrisi dilakukan dengan sistem fertigasi.
H. Pemberian Larutan Nutrisi Hidroponik
Dosis PPM larutan nutrisi hidroponik dari mulai tanam hingga panen
berbeda-beda, semakin bertambah usia tanaman maka PPM yang dibutuhkan
juga semakin tinggi. Berikut ini kebutuhan PPM nutrisi untuk tanaman
melon hidroponik pada setiap fase pertumbuhannya ;
1). 0 – 7 hari setelah tanam : 500 ppm
2). 8 – 14 hari setelah tanam: 750 ppm
3). 15 – 21 hari setelah tanam: 1000 ppm
4). 22 – 28 hari setelah tanam: 1250 ppm
5). 29 – 35 hari setelah tanam : 1500 ppm
6). 36 hari dan seterusnya sampai panen 2000 ppm
I. Frekuensi, Volume dan Waktu Pemberian Larutan Nutrisi Hidroponik
Agar tanaman melon hidroponik dapat tumbuh optimal dan berproduksi
dengan baik, nutrisi harus diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi hidroponik disesuaikan
dengan fase pertumbuhan tanaman melon. Semakin bertambah umur tanaman,
maka frekuensi dan volume larutan nutrisi yang diberikan juga semakin
ditingkatkan. Berikut ini panduan dasar frekuensi, volume dan waktu
pemberian larutan nutrisi untuk tanaman melon hidroponik ;
1). Nutrisi diberikan mulai jam 07.00 pagi – jam 05.00 sore
2). Pada awal pertumbuhan nutrisi diberikan sebanyak 600 ml/hari. Set
timer agar pompa hidup dan mati secara otomatis 5 kali dalam sehari.
Sekali hidup pompa timer diset untuk mengalirkan nutrisi sebanyak 100
ml. Artinya nutrisi diberikan setiap 2 jam sekali.
3). Setiap 1 minggu sekali tanaman diberikan air tanpa nutrisi selama 1 hari.
4). Jika turun hujan disiang hari, tingkatkan frekuensi dan volume
pemberian larutan nutrisi untuk mengantisipasi hilangnya nutrisi oleh
air hujan.
5). Tingkatkan frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman.
6). Jika cuaca panas, siramkan air biasa sebanyak 300 – 500 ml / polybag
disiang hari (sesuaikan dengan kebutuhan) agar tanaman tidak kekurangan
air dan layu.
J. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Melon Hidroponik
Selain nutrisi, tanaman melon hidroponik juga memerlukan pemeliharaan seperti tanaman pada umumnya. Kegiatan
pemeliharaan pada tanaman melon hidroponik antara lain sebagai berikut ;
1). Memasang ajir/lanjaran. Ajir / lanjaran segera dipasang setelah penanaman selesai, ajir bisa menggunakan bambu atau kayu.
2). Mengikat batang tanaman melon pada ajir yang sudah disediakan.
3). Mengecek pH larutan nutrisi dan media tanam secara berkala dan
usahan pH tetap stabil. Jika pH turun naikkan dengan PH UP dan jika pH
naik turunkan menggunakan PH DOWN.
4). Pemangkasan daun yang tua dan terserang penyakit.
5). Melakukan seleksi buah, buang bakal buah yang kurang bagus dan sisakan 2 -3 buah yang dipelihara dalam 1 pohon
6). Pengendalian hama dan penyakit tanaman melon.
Panduan Menanam MELON HIDROPONIK diatas merupakan panduan umum yang
tidak baku. Anda bisa berinovasi dan bereksperimen sendiri dalam
mempraktekkannya. Anda juga bisa memodifikasi sendiri, baik sistem
maupun perlengkapan serta peralatan yang diperlukan. Semakin anda
kreatif maka kemungkinan besar tanaman melon hidroponik yang anda tanam
hasilnya akan semakin baik. Selamat mencoba menanam MELON HIDROPONIK
sistem fertigasi dan semoga bermanfaat…
0 Komentar